Kapal induk Armada Laut Hitam Moskow juga dapat menjadi sistem rudal anti-pesawat bergerak, yang melindungi pasukan serangan darat pesisir.
Moskow biasa melakukan tugas serupa ketika berpartisipasi dalam operasi militer di Suriah.
Tetapi dukungan tembakan atau dukungan pertahanan udara adalah tugas kapal permukaan, bukan kapal selam.
Enam kapal selam Kilo Rusia dilengkapi dengan rudal jelajah jarak jauh Kalibr.
Salah satu kapal selam ini, Rostov-No-Donu, digunakan untuk meluncurkan rudal melawan pemberontak Suriah.
Selama bertahun-tahun, Rusia telah secara signifikan meningkatkan rudal jelajah Kalibr, meningkatkan bobot hulu ledak hingga lebih dari 400kg, dengan jangkauan 1.600km.
Jika Presiden Rusia Vladimir Putin menganggap serangan habis-habisan terlalu berisiko.
Moskow dapat meluncurkan serangan terbatas dengan rudal jelajah jarak jauh yang bertindak sebagai pencegah, tetapi tanpa meningkatkan ketegangan.
"Menyerang target yang terletak jauh di dalam Ukraina dengan rudal jelajah yang dikombinasikan dengan kontrol wilayah pesisir mungkin merupakan opsi yang paling mungkin dilakukan Rusia," simpul dua ahli esai Kaushal dan Cranny-Evans.
Rudal jelajah Kalibr sangat cocok untuk tugas ini.
Baru-baru ini pada tahun 2018, tiga kapal perang AS meluncurkan 60 rudal jelajah Tomahawk ke sasaran tentara pemerintah Suriah.
Penulis David Axe mengatakan bahwa Ukraina sebagian mempersulit armada Laut Hitam Rusia dengan meletakkan ranjau tebal di perairan pantai.
Tetapi pihak Rusia juga memiliki kapal penyapu ranjau untuk menangani skenario ini.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR