Intisari-Online.com - "Tolong ceritakan apa saja yang Anda ingat, agar kami punya petunjuk untuk menyelidiki penculikan ini," kata Inspektur Satu Wawan Sebastian kepada seorang pemuda yang duduk resah di kursi ruang pemeriksaan. Di sebelahnya berdiri Brigadir Kepala Naser Selasa yang sesekali mencoretkan sesuatu di notes.
Pemuda itu, Bob Masserati, baru dibebaskan dari penculikan setelah kakak tirinya, Nancy Masserati, membayar uang tebusan.
"Tak banyak yang bisa saya ingat kecuali pada malam dua hari lalu, empat laki-laki menyergap saya di pelataran parkir Java Cafe. Saya diikat, mata ditutup, dibawa pergi semalaman. Tahu-tahu saya ada di ruangan dingin tanpa jendela. Pintu terkunci, hanya ada tikar, bangku kecil, pispot, dan wastafel retak," Bob bercerita sambil gemetar.
"Apa saja yang dibicarakan para penyergap?" tanya Naser.
"Yang saya dengar, mereka minta tebusan dari Nancy, kakak tiri saya, satu miliar rupiah. Rupanya mereka tahu, Nancy baru saja menjual rumah warisan mendiang ayah kami, laku enam miliar."
Wawan menyambung, "Apakah Anda mengenali wajah-wajah mereka? Atau mungkin di antara mereka saling menyebut nama?"
"Saya tak sempat memperhatikan wajah. Mereka juga tidak saling menyebut nama."
"Sampai tadi pagi, keadaan sepi. Rupanya mereka mengambil uang tebusan. Saya coba kabur seperti di film-film, mencabut engsel pintu. Tapi nggak bisa karena engsel ada di sisi luar.
"Selewat tengah hari, saya dengar ada seseorang datang. Saya siap-siap dengan bangku di tangan. Ia tak melihat karena ketika daun pintu dibuka ke arah saya, saya berada di baliknya. Saat itulah saya pukul dia hingga jatuh. Tapi rupanya tidak telak. Ia tidak lumpuh, saya malah ganti dihajar sampai pingsan. Tahu-tahu saya terikat di teras rumah Nancy. Ia yang belakangan datang dan menyadarkan saya, lantas menelepon ke sini."
Inspektur Wawan dan Brigadir Naser saling berpandangan. "Bagaimana 'Dan? Dapat petunjuk?" tanya Naser.
"Ada. Penyelidikan bisa kita mulai dari saksi pelapor, Bung Bob ini. Dari keterangannya, ada indikasi kuat si Bung terlibat. Penculikan ini sekadar rekayasa. Saya rasa ia ikut menikmati uang tebusan itu," jawab Wawan. Apa keterangan Bob Masserati yang mengindikasikan ia merekayasa kisah penculikan dirinya? (Intisari)
*) Silakan tulis Nama dan No. Telepon yang bisa dihubungi. Kuis ini akan ditutup pada tanggal 24 September pk 24.00