Hubungan China-Australia telah memburuk dalam 2 tahun belakangan ini.
Beijing memberikan tarif mahal untuk anggur Australia, dan pembelian China untuk batubara Australia turun 89,7% dari Januari-November tahun lalu.
Canberra membalas dengan membatalkan dua kesepakatan antara negara bagian Victoria dan China pada April 2021 lalu.
Ketegangan memburuk pada September ketika Australia bergabung dalam kesepakatan Aukus dengan AS dan Inggris.
Tian Miao, analis senior di Everbright Sun Hung Kai, mengatakan pipa pasokan kedua dengan Rusia "akan memenuhi kebutuhan China yang meningkat dan membantu keragaman impor mereka".
Pipa gas pertama China-Rusia, dipasang pada Desember 2019, berhasil memindahkan sebanyak 13 miliar meter kubik gas pada 2 tahun pertama, dengan rata-rata volume harian mencapai 17,8 juta meter kubik, kurang dari kapasitas tahunan 38 miliar meter kubik.
Tian memperingatkan jika pipa gas baru tidak akan mengganti suplai dari Australia, dan ia menekankan pada mekanisme harga yang dibangun lama dan serba tidak transparan.
"Itu tidak akan mengubah ketergantungan mereka pada impor dan konsumsi batubara sebelum 2030," ujarnya.
"Sementara itu, harga pasokan Australia secara relatif stabil, dan tampaknya menjadi pilihan bagus untuk pembangkit listrik di wilayah selatan."
Ketegangan geopolitik antara Canberra dan Beijing belum memperluas ke LNG atau bijih besi.
KOMENTAR