Perdana Menteri Kishida mengatakan dia berencana untuk menggandakan anggaran pertahanan Jepang pada tahun 2022.
Go Ito, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Meiji, mengatakan bahwa Kishida mengikuti jejak pendahulunya Abe ketika mengkampanyekan amandemen konstitusi yang akan memungkinkan militer menyerang pangkalan militer asing di luar.
"Pada dasarnya, ini adalah garis yang digariskan oleh Pak Abe dan diikuti oleh para pemimpin berturut-turut. Jepang dipaksa untuk berubah ketika dalam beberapa tahun terakhir Cina sangat agresif. Tuan Kishida sangat tertarik dengan masalah keamanan Jepang," kata Ito.
"Dia juga berada di bawah tekanan diplomatik besar dari China. Jika konstitusi memang diubah, Kishida akan menjadi Perdana Menteri pertama yang mengangkat 'meterai' militer Jepang," kata Profesor Ito.
Pada tahun 2022, Jepang diperkirakan akan meluncurkan proyek untuk membangun pangkalan militer di Pulau Ishigaki, Prefektur Okinawa.
Tempat terdekat dengan Kepulauan Senkaku/Diaoyu yang disengketakan dengan China.
Proyek ini akan menelan biaya Jepang setidaknya 32 juta dollar AS.
"Sebagian besar peralatan yang dibeli Jepang dalam beberapa tahun terakhir murni bersifat defensif," kata Ito.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR