Namun bukan hanya Malaysia yang khawatir, Indonesia juga mengutarakan "kekhawatiran mendalam" atas perlombaan senjata yang terus berlanjut di wilayah Asia-Pasifik.
Bahkan Singapura dan Vietnam yang digambarkan media menerima AUKUS, memberikan respon yang berhati-hati yang menunjukkan mereka waspada, dan keduanya menekankan pentingnya perdamaian wilayah, stabilitas, kerjasama dan kesejahteraan.
Mitra dan masalah
Walaupun penolakan Malaysia terhadap AUKUS, Putrajaya tetap melanjukan menerima ikatan bilateral dan multilateral dengan Washington, London, dan Canberra, termasuk di area keamanan dan pertahanan.
Hanya sebulan setelah AUKUS diumumkan, Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengukuhkan komitmen negara itu dalam 50 tahun FPDA, tumpang tindih dalam FPDA dan mitra AUKUS yang sekarang berdiri.
Sebagai bagian dari FPDA, Malaysia berpartisipasi dalam latihan militer 10 hari, Bersama Gold 2021, melibatkan 25 jet tempur, 6 pesawat pendukung, 6 helikopter, 10 kapal maritim, satu kapal selam, dan lebih dari 2000 personil militer bersama Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Inggris di Laut China Selatan.
Malaysia juga menjadi tuan rumah untuk perayaan ulang tahun FPDA dan pertemuan para menteri pertahanan FPDA setelah latihan tersebut.
Kecenderungan untuk membagi hubungan berdasarkan isu dan kepentingan seperti halnya keinginan melestarikan jaringan hubungan yang luas dengan negara-negara besar adalah elemen kunci untuk pendekatan kebijakan luar negeri Malaysia.
KOMENTAR