Pejabat AS telah mengutarakan kekhawatiran serupa.
Pemerintahan yang baru terpilih di Teheran akan mengirimkan para ahli negosiasi baru ke Wina yang telah menekankan perlunya pengangkatan penuh sanksi AS, tidak hanya untuk kesepakatan itu saja.
Sedangkan pejabat AS telah mengatakan mereka sama sekali tidak punya rencana untuk menawarkan Iran insentif untuk berbicara.
"Waktu memilih terbilang pendek"
Sementara itu, pejabat AS telah berulang kali memperingatkan jika Iran melanjutkan program nuklirnya dan kemampuan pengkayaan uranium tidak dihentikan, mereka bisa mendapatkan keuntungan dari JCPOA, perkembangan yang kemudian memaksa AS mengejar pilihan lain.
"Kami masih berharap jika diplomasi bisa menemukan jalannya," ujar Brett McGurk, koordinator Dewan Keamanan Nasional untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, kepada Manama Dialogue yang diselenggarakan oleh International Institute for Strategic Studies (IISS).
"Namun jika tidak ditemukan cara lain, kami siap menggunakan pilihan lain.
"Tidak ada pertanyaan, kami tidak akan biarkan Iran mendapatkan senjata nuklirnya, titik," ujar McGurk.
KOMENTAR