Baca Juga: Bau Pesing Akibat Ompol Bayi Hilang Tuntas Cukup Modal Baking Soda, Begini Caranya!
Ketika itu, jatuhnya Malaka ke tangan Portugis menyebabkan kota-kota di pesisir utara Jawa ramai dikunjungi pedagang manca negara.
Dilansir dari buku Sejarah Nasional Indonesia VI (1990) karya Marwati Djoened, para penguasa Jawa melihat Portugis sebagai musuh dan ganjalan dalam perdagangan.
Salah satunya Jepara yang dinilai sebagai saingan utama dalam perdagangan lada. Kemudian Demak sebagai pengekspor beras ke Malaka.
Mereka menjadi rugi setelah kota tersebut jatuh ke tangan Portugis. Hal ini mendorong Demak, Jepara, dan Kudus bersatu untuk menyerang Malaka.
Pada tahun 1513, ekspedisi penyerangan dilakukan di bawah Pati Unus. Namun, penyerangan ini berhasil digagalkan Portugis.
Setelah Pati Unus wafat, ia digantikan Sultan Trenggana sebagai pemimpin Kesultanan Demak ke-3.
Di masa pemerintahan Sultan Trenggana (1521-1546) ini, ia mengirim pasukan untuk menduduki Majapahit.
Tujuan penyerangan itu, selain untuk menaklukan kerajaan leluhurnya, juga dimaksudkan untuk memutus relasi antara Majapahit dengan Portugis yang sudah mulai terjalin.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR