Lantas, mengapa HIV begitu kuat dalam spekulasi penyebaran varian baru ini?
Afrika adalah benua dengan tingkat vaksinasi paling rendah di dunia dan menjadi asal-usul dari sejumlah varian Covid-19: mutasi beta dari Afrika Selatan, eta dari Nigeria dan mutasi C.12 dari Afrika Selatan.
Hal ini karena Afrika adalah rumah bagi sebagian besar orang dengan imun lemah atau kekebalan terganggu.
Mengutip Bloomberg, studi dari seorang wanita positif HIV di Afrika Selatan menunjukkan ia menjadi inang virus Corona untuk 216 hari, selama itu virus tersebut bermutasi secara bebas.
Bahkan virus telah bermutasi selama 30 kali hanya di tubuh wanita pengidap HIV itu saja, seperti disampaikan Tulio de Oliveira, profesor bioinformatika yang menjalankan institusi pengurutan gen di dua universitas Afrika Selatan dalam konferensi imunologi.
Kasus tentang mutasi di tubuh wanita pengidap HIV ini sudah dilaporkan sejak Juni 2021 lalu, yang awalnya dipublikasikan sebagai pra-cetak di jurnal medRxiv.
Virus Corona mengumpulkan 13 mutasi di protein lonjakannya, yang menjadi protein yang digunakan virus untuk menghindari respon kekebalan tubuh.
Selanjutnya 19 mutasi lain yang dapat mengubah perilaku virus juga ditemukan dalam tubuh wanita tersebut.
Baca Juga: Kemenkominfo Imbau Kaum Muda Waspada Terhadap Berita Hoaks
KOMENTAR