Namun, sesampainya di hadapan Raja Jayanegara, Mahapati justru menyampaikan fitnah bahwa Nambi menolak untuk kembali dan sedang mempersiapkan pemberontakan.
Menurut Pararaton, Raja Jayanegara mengirim Mahapati untuk memimpin pasukan dan membunuh Nambi.
Sementara Negarakertagama menyebutkan bahwa pemimpin serangan tersebut adalah Raja Jayanegara sendiri.
Terlepas dari perbedaan pemimpin serangan yang disebutkan dua kitab tersebut, Pararaton maupun Negarakertagama menyatakan bahwa kematian Nambi terjadi pada 1316.
Nambi sempat mendengar kabar bahwa pasukan Majapahit sedang dalam perjalanan untuk menyerangnya.
Nambi pun mencoba mendirikan benteng di Gending dan Pejarakan dalam waktu yang sangat terbatas.
Namun, kedua benteng yang menjadi sasaran pertama pasukan Majapahit itu dengan mudah dihancurkan.
Nambi beserta keluarganya tewas dalam pertempuran. Peristiwa ini sekaligus menandai jatuhnya Lumajang.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR