Namun hal tersebut tidak berlaku bagi China.
Dalam tiga minggu terakhir, jumlah kapal yang mengirim sinyal dari negara tersebut telah turun hampir 90%, menurut data dari penyedia data pengiriman global VesselsValue.
"Kami saat ini melihat pengurangan luas industri dalam sinyal AIS terestrial di China," kata Charlotte Cook, kepala analis perdagangan di VesselsValue.
Undang-undang data baru dapat memperburuk kekacauan rantai pasokan.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan kepada CNN Business bahwa stasiun AIS di sepanjang garis pantai China yang dibangun secara legal sesuai dengan perjanjian internasional "belum ditutup" dan "beroperasi secara normal."
Platform AIS yang tersedia untuk umum juga beroperasi secara normal, tambahnya.
Kantor Informasi Dewan Negara, yang bertindak sebagai kantor pers untuk kabinet negara, tidak menanggapi permintaan komentar tentang 'kapal-kapal yang mendadak hilang.'
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR