Beberapa arkeolog berspekulasi bahwa enam piramida tidak ada sebagai bangunan yang berbeda.
Sebaliknya, menurut mereka, firaun mungkin hanya mengganti nama dan memperbarui kuil yang sudah tua.
Namun, dengan adanya penggalian baru ini maka menjadi jelas, bahwa kuil di bawah Nyuserra sebenarnya adalah struktur yang terpisah.
“Fakta bahwa ada pintu masuk yang begitu besar dan monumental akan menunjuk ke sebuah gedung baru,” kata Nuzzolo kepada Joe Pinkstone dari Telegraph, melansir Smithsonianmag.
Seperti yang dilaporkan Artnet News, segel dan toples bir, berasal dari abad ke-25 SM, yang membantu memastikan bahwa kuil yang baru ditemukan itu umurnya jauh lebih tua daripada kuil Nyuserra.
Tata letak kedua bangunan itu hampir serupa, tetapi yang lebih tua dibangun dari batu bata lumpur, sementara yang satunya terbuat dari batu.
Nuzzolo mengatakan kemungkinan kuil matahari lainnya juga dibangun dengan batu bata lumpur, bahan yang relatif mudah rusak.
Maka, tak heran bila bangunan tersebut telah hilang selama berabad-abad, menurut Nuzzolo.
Bangunan batu lumpur juga dengan mudah hancur dan terkubur di bawah konstruksi lain, seperti yang mungkin saja terjadi pada kasus ini.
Tim arkeolog itu tetap berencana melakukan analisis lebih lanjut terhadap tembikar yang ditemukan untuk dapat mengetahui lebih banyak tentang gaya hidup, kepercayaan, dan pola makan orang-orang yang menggunakan kuil pemujaan itu.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR