Melansir dari National Geographic Indonesia, belakangan menyaksikan kepingan terakota itu di Museum Trowulan yang sejatinya bagian dari celengan kuno, dan tidak ada kaitannya dengan Gajah Mada.
Buku Yamin itu secara tidak disadari telah menjadi panutan dari sekolah-sekolah dasar di Indonesia hingga lembaga pemerintahnya.
Bahkan patung lelaki bertubuh gempal dengan wajah seperti dalam buku Yamin itu berdiri di halaman Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia di Kebayoran Baru.
“Skandal ilmiah dalam sejarah,” ujar Hasan Djafar.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR