Musuh-musuhnya takut sekaligus memujanya. Mereka sangat mengaguminya karena kecakapan dan keberanian perangnya.
Dikatakan bahwa bahkan ketika dia dipenjara, beberapa pria yang dia lawan, ingin menikahinya!
Seperti Permaisuri Jing, beberapa sejarawan meragukan keberadaan Tomoe Gozen.
Namun, tidak ada keraguan bahwa dia memiliki dampak yang bertahan lama pada sejarah Jepang berikutnya.
Sangat sering, seni menggambarkannya sebagai inspirasi bagi wanita muda.
Bahkan, menurut sebuah buku sejarah, Gozen mendirikan sekolah untuk mengajarkan keterampilan bertarung wanita.
6. Hōjō Masako, onna-bugeisha menjadi politisi.
Setelah suaminya, shōgun pertama dari kematian periode Kamakura, Hōjō Masako, menjalani kehidupan seorang biarawati Buddhis sesuai dengan norma sosial.
Namun, dia terus terlibat dalam politik. Putranya, Minamoto no Yoriie dan Minamoto no Sanetomo, menjadi shōgun kedua dan ketiga.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR