Hasilnya menunjukkan bahwa potret yang dilukis cukup akurat, kecuali satu aspek, yaitu para seniman yang merekonstruksi membuat anak itu terlihat lebih tua dari 3 atau 4 tahun.
“Potret itu menunjukkan fitur yang sedikit ‘lebih dewasa’, yang mungkin merupakan hasil dari tradisi artistik saat itu,” jelas Andreas Nerlich, peneliti utama penelitian dan direktur Institut Patologi di Klinik Akademik Munich, menjelaskna kepada Live Science Bogenhausen (Jerman).
Untuk merekonstruksi ketebalan kulit yang sesuai, para peneliti menggunakan standari dari anak-anak modern antara usia 3 dan 8 tahun.
Sebagian besar wajah yang dibuat ulang didasarkan pada bentuk tengkorak dan gigi.
Sementara, warna kulit dan rambut anak laki-laki dibuat dari cat, demikian rincian dari para peneliti.
Haisl CT scan juga mengungkapkan bahwa otak bocah itu dan beberapa organ perutnya telah diangkat, seperti halnya yang terjadi pada praktik umum selama mumifikasi di Mesir kuno.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR