Para ahli pada saat itu memperkirakan bahwa dengan perbekalan mereka, orang-orang itu tidak dapat mencapai lebih dari 48,28 km di gurun yang ganas.
Hebatnya, pria terjauh ditemkan 175,42 km dari puing-puing pesawat.
Penemuan mayat-mayat itu juga mengembalikan banyak barang yang mereka gunakan selama perjalanan, termasuk buku harian yang menenangkan oleh Letnan Robert Toner, yang merinci hari-hari terakhir para kru.
Artefak yang ditemukan di reruntuhan dan sisa-sisa kru pesawat telah memungkinkan para ahli untuk mengumpulkan apa yang mungkin terjadi pada pesawat Lady Be Good dan para kru pemulanya.
Ketika kembali ke rumah dari Napoli, para kru kemungkinan mengira bahwa gurun di bawah mereka adalah Laut Mediterania, itulah sebabnya mereka mencoba menyelamatkan diri daripada mencoba mendaratkan pesawat.
Salah satu awak diketahui tewas seketika akibat benturan.
Sisanya berhasil bertemu dan menetapkan bahwa mereka berada 160,93 km dari Soluch.
Kenyataanya, mereka berada 643,74 km jauhnya.
Mereka tahu bahwa mereka harus menuju ke utara, dan kedelapan orang itu dapat melakukan perjalanan luar biasa 136,8 km dengan hanya setengah botol air.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR