Baru pada tahun 1910 tentara Jepang memiliki pesawat tempur pertama yang diimpor dari Eropa.
Jepang kemudian dengan cepat mulai meneliti dan membangun pesawat tempur.
Pada tahun 1913, negara ini memiliki kapal induk pertama yang diproduksi di dalam negeri, Wakamiya.
Pada tahun 1914, pesawat amfibi Maurice Farman terbang keluar dari Wakamiya, mengejutkan kapal perang Jerman.
Pada tahun 1941, tentara Jepang memasuki layanan dengan lebih dari 3.089 pesawat tempur dari semua jenis, tulis Grunge.
Selama Perang Dunia II, Angkatan Udara Jepang memiliki banyak pesawat terkenal seperti Zero fighter, Nakajima Ki-43 fighter, Mitsubishi G3M bomber, Kawanishi H8K seaplan semuanya terdaftar sebagai yang terbaik di dunia.
Pesawat tempur buatan Jepang memiliki keunggulan besar dalam operasi jarak jauh, kecepatan tinggi, karena karakteristik perang laut, tetapi mereka lemah dalam perlindungan lapis baja.
Menemukan kelemahan ini, Angkatan Laut AS sering menggunakan taktik massal dengan pejuang berkulit tebal, daya tembak yang kuat untuk menembak jatuh pesawat Jepang.
Kampanye udara Jepang terbesar dan tersukses selama Perang Dunia II adalah Pertempuran Pearl Harbor (Operasi Z sebagaimana Komando Tinggi Kekaisaran Jepang menyebutnya).
Menurut Britannica, pada 7 Desember 1941, setidaknya 353 pesawat dari enam kapal induk Jepang membombardir pangkalan angkatan laut AS di Kepulauan Hawaii.
Source | : | History |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR