Sebelum Perang Dunia I, angkatan laut Jepang adalah kekuatan inti yang membantu Jepang memenangkan Perang Tiongkok-Jepang (1894-1895) dan Perang Rusia-Jepang (1904-1905).
Setelah dua perang, Jepang menguasai wilayah yang luas termasuk semenanjung Korea, Manchuria, dan Taiwan.
Secara khusus, kemenangan atas Kekaisaran Rusia sangat penting, menandai kedewasaan angkatan laut Jepang ketika dunia pertama kali menyaksikan negara Asia mengalahkan negara besar Eropa dalam perang modern.
Keluar dari Perang Dunia I, angkatan laut membuat orang Jepang senang ketika mereka mengalahkan angkatan laut Jerman di Pertempuran Tsingtao (Tsingtao).
Setelah pertempuran ini, Jepang menduduki banyak koloni Jerman seperti Kepulauan Mariana Shandong (Cina), Caroline, Kepulauan Marshall di Samudra Pasifik dan secara otomatis diakui sebagai kekuatan dunia.
Didirikan pada tahun 1867 dengan pendahulu Pengawal Kekaisaran, yang terdiri dari 6.000 orang, pada tahun 1941, tentara Jepang telah berkembang menjadi 51 divisi dengan banyak unit artileri dan baju besi.
Jumlah total pasukan yang bertugas di tentara Jepang pada awal Perang Dunia II adalah sekitar 1,7 juta, yang sebagian besar aktif di China, menurut History.
Tentara Jepang awalnya menerima bantuan pembangunan dari penasihat Prancis.
Namun, setelah kekalahan Prancis dalam Perang Prancis-Prusia (1871), Jepang memilih Jerman (pemenang) sebagai model untuk membangun pasukannya.
Selama Perang Dunia II, tentara jelas kurang disukai oleh Jepang daripada angkatan laut.
Source | : | History |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR