Kolonel Shintani dan Kapten Sasano menyangkal keberadaan bunker bawah tanah di bawah Teluk Tokyo.
Beberapa sumber percaya bahwa atasan mereka memerintahkan mereka untuk tidak mengungkapkan informasi penting kepada musuh.
Pada bulan Desember 1945 dan Januari 1946, sepasang kapal Angkatan Laut AS melakukan survei di Teluk Tokyo menggunakan sonar bawah air.
Survei menemukan empat titik kontak yang diyakini sebagai bunker bawah tanah.
Namun karena kedalaman dan kondisi bawah laut yang berbahaya saat itu, Angkatan Laut AS memutuskan untuk tidak mengirim penyelam untuk memeriksa.
Sebaliknya, Angkatan Laut AS menjatuhkan bom anti-kapal selam untuk menghancurkan bunker (jika ada).
Penyelidikan Angkatan Laut AS menyimpulkan bahwa efektivitas unit klon bunuh diri tidak tinggi karena ketidakstabilan alat pernapasan.
Namun, jika masalah ini diperbaiki, unit ini dapat menyebabkan korban Sekutu yang serius.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR