Mereka adalah satu-satunya kelompok orang Amerika yang terbunuh oleh bom Jepang di tanah Amerika.
Tragedi ini memaksa militer AS untuk angkat bicara dan mulai mengeluarkan peringatan untuk tidak menyentuh hal-hal seperti balon udara panas yang jatuh.
Militer AS menekankan bahwa bom hidrogen tidak menimbulkan ancaman serius, tetapi harus dilaporkan jika terdeteksi.
Antara November 1944 dan April 1945, militer Jepang meluncurkan lebih dari 9.000 bom hidrogen selama Operasi Fu-Go.
Sebagian besar bom ini jatuh di Samudra Pasifik, tetapi sekitar 300 masih mendarat di Amerika Serikat bagian barat dan Kanada.
Namun, tidak menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada orang.
Setelah Perang Dunia II berakhir, sejumlah ilmuwan Amerika pergi ke Tokyo pada bulan September 1945 untuk mengumpulkan informasi tentang penelitian ilmiah masa perang imperialis Jepang.
Tim peneliti ditunjuk oleh Karl T. Compton, penasihat ilmiah lama untuk pemerintah AS pada saat itu, dan Edward Moreland, seorang ilmuwan yang ditunjuk oleh MacArthur jenderal Amerika yang bertanggung jawab untuk mengambil alih Jepang setelah Perang Dunia II.
Seperti yang dilaporkan tim, mereka mewawancarai pejabat dari Institut Noborito yang bekerja pada program Fu-Go.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR