Bom hidrogen sangat berbahaya bagi hutan di Pacific Northwest.
Musim dingin adalah musim kemarau, sehingga kebakaran hutan dapat berkobar dengan hebat dan menyebar dengan cepat.
Namun, militer AS pada saat itu menyimpulkan bahwa serangan itu sporadis dan tidak memiliki target khusus.
Militer AS khawatir semua informasi tentang bom hidrogen akan menakuti rakyat, sehingga pada akhirnya mereka memutuskan untuk diam.
Pada tanggal 4 Januari 1945, Biro Sensor Informasi AS meminta surat kabar dan stasiun radio untuk tidak membahas bom hidrogen.
Hal ini membuat Jepang tidak memiliki informasi yang menunjukkan seberapa efektif kampanye bom hidrogen.
Pada 17 Februari 1945, Jepang menggunakan kantor berita Domei untuk menyampaikan pesan dalam bahasa Inggris ke Amerika Serikat, mengklaim bahwa ada 500 hingga 10.000 korban terkait dengan kebakaran yang disebabkan oleh bom hidrogen Tokyo.
Langkah itu sebagian besar dimaksudkan untuk membesar-besarkan keberhasilan kampanye bom hidrogen, memperingatkan AS bahwa "bom hidrogen hanyalah awal dari sesuatu yang lebih mengerikan".
Namun, pemerintah AS saat itu terus bungkam hingga tragedi melanda pada awal Mei 1945 dengan keluarga pendeta Mitchell dan lima muridnya.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR