Ada juga beberapa ilmuwan yang percaya bahwa sebenarnya Cleopatra bukan mati bunuh diri, melainkan dibunuh.
Dalam teori Cleopatra dibunuh, menyebut Octavianus yang ingin mengambil alih kekaisaran sebagai pelakunya.
Terlebih, putra Cleopatra, Caesarion, dipandang Octavianus sebagai ancaman bagi Roma.
Octavianus merasa dirinya bisa menangkap Cleopatra dan bahkan mempermalukan wanita itu. Tapi, klaim tersebut adalah klaim yang dikutip dari memoar Octavianus sendiri dan tingkat akurasinya tentu dipertanyakan.
Teori itu juga langsung dibantah oleh Tyldesley. Ia tidak menemukan bukti bahwa ratu terakhir Mesir itu dibunuh, sementara bunuh diri di Mesir masa itu adalah hal yang bisa diterima.
“Kami tahu sedikit sekali tentang bunuh diri di Mesir kuno—bahkan hampir tidak pernah terdengar.
"Tapi bunuh diri pada masyarakat Helenistik/Romawi dipandang sebagai cara yang bisa diterima untuk menghadapi masalah yang berlarut-larut. Dan Cleopatra itu milik dunia," jelasnya.
Dalam Encyclopaedia Britannica, Tyldesley menulis, Cleopatra bunuh diri pada 30 SM, tak lama setelah ia dan kekasih sekaligus sekutu politiknya, Mark Antony, menderita kekalahan militer dari penguasa Romawi, Oktavianus.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR