"Singapura gagal karena jumlah kasus Covid-19 meroket. Jika China, negara berpenduduk lebih dari 1,4 miliar orang, mengikuti mereka, jumlahnya tidak akan berhenti pada 3.000 atau 4.000 kasus," kata Li.
"Selama Covid-19 tidak dikendalikan, suatu negara tidak dapat menghilangkan risiko penyebaran penyakit," katanya.
"Mengatakan kontrol ketat menyebabkan beban ekonomi di China? Saya pikir itu tidak benar. Dengan strategi sirkulasi ganda, ekonomi China terus pulih," tambahnya.
"China mengutamakan kesehatan masyarakat, dan tidak terburu-buru untuk membuka kembali seperti Singapura," imbuh Li.
Pada bulan Juli, Zhang Wenhong ahli virus paling terkenal di China, mengatakan bahwa negara itu perlu belajar untuk hidup dengan Covid-19.
Menurut Zhang, meskipun China mendorong untuk memvaksinasi, Covid-19 masih akan menyebar untuk waktu yang lama.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR