Informasi yang salah itu mengabaikan fakta tentang vaksin, keterbatasannya, kasus terobosan, dan implikasinya bagi orang dengan kondisi kronis tertentu.
Perlu diketahui, vaksin sangatlah efektif, dan orang yang tidak divaksinasi di AS, 11 kali lebih mungkin meninggal dan 29 kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit karena Covid-19, daripada mereka yang divaksinasi.
Seperti kebanyakan vaksin, vaksin Covid-19 pun tidak 100 persen efektif.
Itu berarti, bisa terjadi infeksi terobosan yang tak terhindarkan, dan dalam kasus yang jarang terjadi, mungkin saja mengalami rawat inap, bahkan kematian.
Gerakan anti-vaksin sayap kanan telah memanfaatkan keberadaan kasus-kasus terobosan untuk menimbulkan keraguan tersebut dan 7.148 kematian dari 187 juta orang yang divaksinasi di AS untuk membuat argumen yang tidak masuk akal bahwa vaksin Covid-19 mematikan!
Infeksi terobosan lebih sering terjadi di daerah-daerah, di mana terdapat tingkat penularan yang lebih tinggi dan pada orang-orang yang cenderung tidak memiliki respons kekebalan penuh.
Sementara, Powell memiliki banyak faktor risiko terjadinya infeksi terobosan seperti itu.
Dia pernah dirawat karena kanker darah langka yang disebut multiple myeloma, dia juga didiagnosis dengan penyakit Parkinson, bahkan dia memiliki riwayat kanker prostat.
Kombinasi dari kondisi kronis dan usia lanjut pada Powell, menempatkannya pada risiko yang lebih tinggi mengalami infeksi terobosan.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR