Diakui dalam program ABC Four Courner pada tahun 2002, yang mengungkapkan bahwa Pulau Christmas mengakui pembukaan kasino tersebut mendapat dukungan dari sejumlah tokoh berkuasa di Indonesia, termasuk mendiang mantan Presiden Soeharto yang memberikan langsung restunya untuk pembukaan kasino tersebut.
Benar-benar bermandikan uang, pekan pertama pembukaan kasino itu saja meraup untung hingga 15 juga dolar Australia, yang setelah dua tahun, tercatat untung yang dapat diraup lebih dari 12 miliar dollar.
Pihak kasino menyediakan angkutan udara khusus bernama Archilles, untuk mencapai Pulau Christmas.
Pesawat ini membuka layanan pula dari Perth, Broome, Singapura, dan Jakarta, pada tahun 1996.
Namun, tahun 1997, pihak operator menghentikan layanannya, yang menyebabkan jumlah pengunjung kasino pun menyusut drastis.
Ketika krisis ekonomi melanda negara-negara di Asia pada tahun 1998, industri pariwisata ke Pulau Christmas pun hancur, pemilik kasino jatuh bangkrut dan akhirnya tutup.
Dari laporan komite parlemen tahun 2001, disebutkan bahwa dampak ekonomi akibat tutupnya kasino ini sangat ‘menghancurkan’. (*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR