Salah satu kiprah Roem yang paling dikenal dalam bidang diplomasi yaitu melahirkan Perjanjian Roem-Roijen yang mengantarkan pengakuan Belanda atas kemerdekaan Indonesia.
2. AK Gani atau Adnan Kapau Gani
Gani adalah aktivis pemuda yang lahir di Agam, Sumatera Barat.
Namun sejak kecil sudah pindah ke Palembang.
Gani mewakili organisasi Jong Sumatera Bond yang juga mahasiswa kedokteran di Stovia.
Setelah peristiwa Sumpah Pemuda, ia pernah ditunjuk menjadi Menteri Kemakmuran pada Kabinet Sjahrir III.
Dalam peristiwa Sumpah Pemuda, ia mewakili organisasi Jong Sumatera Bond.
3. Djoko Marsaid
Marsaid adalah Wakil Ketua Kongres Sumpah Pemuda yang merupakan wakil dari Jong Java.
4. Sie Kong Liong
Dia adalah salah seorang tokoh Tionghoa yang memiliki peran yang cukup penting.
Kediamannya yang berada di Kramat Raya 106 dijadikan markas pergerakan kelompok muda.
Kini, rumah tersebut berubah fungsi menjadi Museum Sumpah Pemuda.
5. Johannes Leimena
Leimena adalah seorang mahasiswa yang juga menjadi salah satu tokoh di Jong Ambon.
Setelah Indonesia merdeka, ia sempat menduduki jabatan menteri kesehatan selama beberapa periode.
Leimena kemudian diangkat menjadi salah satu pahlawan nasional pada tahun 2010.
6. Soenario Sastrowardoyo
Pria yang lahir pada tahun 1902 itu merupakan seorang pengacara aktif.
Dilansir dari Tribunnews.com, Soenario dipercaya sebagai penasehat panitia perumusan Sumpah Pemuda dan juga pembicara.
7. Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo
Kartosoewirjo merupakan salah satu tokoh bangsa yang sempat mengenyam pendidikan di Holland Inlandsche School di Rembang, sebuah sekolah elit khusus untuk untuk keturunan Eropa dan campuran.
Setelah peristiwa Sumpah Pemuda, ia mendirikan Negara Islam Indonesia pada 1949.
Namun, ia kemudian dieksekusi mati pada September 1962, setelah ditangkap pada bulan Juni.
8. Kasman Singodimedjo
Kasman adalah salah seorang tokoh sentral di Jong Islamieten Bond, sebuah perkumpulan pemuda Islam yang menjadi cikal bakal organisasi pergerakan lainnya.
Setelah peristiwa 1928, ia membentuk Partai Islam Indonesia sepuluh tahun kemudian.
Baca Juga: Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda: Teks Asli Timbulkan Perdebatan, Bagian Inilah yang Kemudian Diubah
Pada masa kependudukan Jepang, ia menjabat sebagai Komandan Pembela Tanah Air (Peta) Jakarta.
Sedangkan pada masa kemerdekaan, ia didapuk menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
9. Amir Sjarifuddin
Amir adalah perwakilan dari Jong Batak Bond.
Usai masa pendudukan Belanda, ia dikenal sebagai aktivis anti Jepang.
Bahkan pada tahun 1943, ia nyaris dijatuhi hukuman mati usai ditangkap Kempetai Jepang.
Namun upaya itu gagal setelah ada intervensi dari Sukarno dan Hatta.
Pada 1948, Amir yang pernah menjabat sebagai perdana menteri itu dihukum mati karena terlibat peristiwa Madiun.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR