Anak-anak juga harus didik secara demokratis.
Rapat ketiga membahas pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Pada rapat yang diselenggarakan di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat, Ramelan mengemukakan bahwa gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.
Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri.
Baca Juga: Tujuan Para Pemuda Memilih Memakai Peci dan Mengganti Ikat Kepala Kedaerahan pada Sumpah Pemuda 1928
Hal itulah yang kemudian dibutuhkan dalam perjuangan.
Selain tokoh-tokoh yang telah disebutkan, ada sejumlah tokoh lain yang juga memiliki peran penting dalam peristiwa Kongres Pemuda tersebut. Berikut di antaranya:
1. Mohammad Roem
Roem adalah seorang aktivis sekaligus mahasiswa hukum.
Rasa nasionalismenya muncul setelah mendapatkan perlakuan diskriminatif dari Belanda.
Usai peristiwa Sumpah Pemuda, Roem pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada kabinet Natsir.
Baca Juga: Arti Sumpah Pemuda 1928 saat Para Pemuda Sadar Tak Ada Gunanya Melawan Penjajah Tanpa Persatuan
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR