Mengganti kalender Islam dengan kalender Gregorian; ganti aksara Arab yang digunakan untuk menulis bahasa Turki dengan aksara Latin dan menutup semua sekolah agama.
Selain itu Ataturk mengambil alih 70.000 masjid di negara itu dan membatasi pembangunan masjid baru.
Mufti dan imam (pemimpin doa) diangkat dan diatur oleh pemerintah, dan instruksi keagamaan diambil alih oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Masjid-masjid harus dikhotbahkan sesuai dengan perintah Ataturk dan digunakan untuk menyebarkan ideologi Kemalis.
Baca Juga: Mustafa Kemal Ataturk, Hanya Bermodal 500 Tentara Berhasil Kalahkan 15 Ribu Pasukan Sekutu
3. Larangan Wanita Memakai Jilbab dan Pria Memakai Fez
Menurut Attaturk, modernitas dihargai dan direpresentasikan sebagai tidak mengenakan pakaian agama apa pun atau tidak beragama.
Jadi dia memesan pakaian apa yang harus dikenakan warga Turki. Pakaian tradisional para pemimpin agama setempat dilarang.
Fez (topi Turki) dilarang untuk pria dan jilbab dan jilbab (jilbab) tidak disarankan dan dibatasi untuk wanita.
Mereka memerintahkan umat Islam untuk menggunakan kata Turki Tanri alih-alih Allah untuk Tuhan dan menggunakan bahasa Turki dalam Sholath (sholat 5 waktu) dan Azaan (seruan sholat).
Perubahan tidak masuk akal ini sangat mengganggu umat Islam yang beriman dan menyebabkan kebencian yang meluas.
4. Menimbulkan Kebencian
Setelah beberapa waktu, rezim Atatürk bergerak ke arah langkah-langkah yang lebih ekstrem.
Ataturk melarang pendidikan agama.
Masjid yang ada diubah menjadi museum atau digunakan untuk tujuan sekuler rezim.
Muslim Turki dan Kurdi yang setia baik mereka Sunni, Syiah atau Sufi tidak berdaya melawan rezim Mustafa Kemal Ataturk dan militernya.
Baca Juga: Jika Bukan karena Jasa-jasa Sosok Ini, Mustahil Angkatan Udara Turki Bisa Terbangun Sebesar Ini
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR