Kejadian ini dikenal sebagai Krisis Selat Taiwan Pertama.
Pada 14 November, empat kapal torpedo PLA menyerang dan menenggelamkan kapal perusak KMT Tai-Ping pada malam hari.
Kemudian, Il-10 Sturmovikbombaer dari Angkatan Udara Angkatan Laut PLA menenggelamkan Kapal Pendarat (Tank) Zhongquan di Pelabuhan Dachen.
Kontrol laut telah bergeser dari KMT ke PLA.
PLA ingin merebut Kepulauan Dachen.
Namun, Kepulauan Yijangshan menghalangi.
Bersama-sama, kedua pulau itu hanya dua pertiga dari satu mil persegi, tetapi mereka menahan lebih dari 1.000 pasukan KMT dari Kelompok Serangan Kedua dan Keempat dan Skuadron Keempat, dengan lebih dari 100 penempatan senapan mesin dan enam puluh senjata di Brigade Auxiliary Keempat.
Pada 16 Desember 1955, Jenderal Zhang Aiping meyakinkan Beijing bahwa dia bisa merebut pulau-pulau itu dengan serangan amfibi.
Pada tanggal 18 Desember pukul 8:00 pagi, lima puluh empat pesawat serang Il-10 dan pembom bermesin ganda Tu-2, dengan delapan belas pejuang La-11 sebagai pengawal, mengebom markas garnisun KMT dan posisi artileri.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR