Pesawat ini dilengkapi dengan peralatan radio-elektronik onboard yang “paling canggih”.
Su-57 juga memiliki komputer onboard yang kuat serta sistem radar yang menyebar ke seluruh badan pesawat.
Jet tempur ini menampilkan banyak inovasi dalam desainnya, terutama dalam persenjataannya.
Pesawat ini adalah produk program pesawat tempur generasi kelima PAK FA Angkatan Udara Rusia dan telah diberi julukan 'Penjahat' oleh NATO.
Ini adalah jet tempur bermesin ganda yang diharapkan dapat menggantikan pesawat MiG-29 serta Su-27. Su-57 ditenagai oleh turbofan Izdeliye 117 atau AL-41F1.
Karena peningkatan aerodinamisnya, Su-57 dapat mencapai kecepatan jelajah lebih dari Mach 2 tanpa perlu menggunakan afterburner.
Saat bepergian dengan kecepatan subsonik, pesawat dapat mencapai jangkauan 3500 km.
Su-57 juga telah menerima banyak kritik meskipun menunjukkan kinerja yang luar biasa pada saat diperkenalkan.
Pesawat mengalami "lepas landas kasar" ketika pesawat tempur Su-57 yang diproduksi secara serial jatuh di timur jauh Rusia selama pengujian awal pada Desember 2019.
Banyak ahli juga mengkritik bahwa Su-57 tidak memiliki kemampuan siluman terutama membandingkannya dengan rekan Amerika-nya, F-35 Lightning II dan F-22 Raptor.
Beberapa ahli juga menemukan Su-57 lebih bermanuver daripada F-35 namun radar cross-section (RCS) yang lebih tinggi terutama secara lateral dan dari ujung ekor pesawat, membahayakan siluman keseluruhan pesawat.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siluman pesawat dirancang sebagai fitur sekunder, dengan lebih fokus pada kemampuannya untuk melakukan peran siluman terbatas seperti penetrasi dangkal di belakang garis musuh.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR