Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung pun menuai kritik dan dianggap sebagai proyek 'nanggung'.
Itu lantaran trase yang dilewatinya tak sampai ke Kota Bandung, sehingga penumpang masih harus berganti moda transportasi untuk menuju ke tengah kota.
Hal itu diungkapkan pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, "Kereta Cepat Jakarta-Bandung proyek yang nanggung, karena apa? Stasiun terakhirnya ada di pinggiran keramaian di Tegalluar, bukan di Kota Bandung," katanya, pada Senin (11/10/2021).
Ditambah lagi hingga saat ini belum ada transportasi publik yang cepat dan memadai bagi penumpang untuk melanjutkan perjalanan ke tengah kota usai keluar dari stasiun kereta cepat di Tegalluar.
Menurut Djoko, kereta cepat yang digadang-gadang mempersingkat waktu tempuh Jakarta Bandung menjadi hanya sekitar 46 menit ini, akan percuma jika akses ke tengah kota masih macet.
Banyak pula masyarakat kecewa dengan janji Presiden Jokowi yang sebelumnya berikrar tidak akan menggunakan uang rakyat sepeser pun.
Proyek tersebut juga sebelumnya diklaim tidak akan dijamin pemerintah.
Ketimbang dana kas APBN maupun BUMN untuk kereta cepat, banyak kalangan menilai sebaiknya pemerintah mempercepat pengembangan kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya dengan menggunakan jalur rel KA yang sudah ada.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR