Pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sendiri berada di bawah PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang berdiri pada Oktober 2015.
Mengutip laman PT KCIC, perusahaan tersebut merupakan perusahaan patungan antara BUMN melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium perusahaan perkeretaapian China melalui Beijing Yawan HSR Co.Ltd, dengan bisnis utama di sektor transportasi publik dengan skema business to business (B2B).
PT KCIC saat ini merupakan pemilik proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah Indonesia sesuai dengan Perpres No. 3/2016.
Selain pengembangan infrastruktur transportasi publik, PT KCIC turut berupaya menunjang peningkatan produktivitas masyarakat di sepanjang trase kereta cepat melalui pengembangan kawasan terintegrasi atau Transit Oriented Development (TOD) di setiap area stasiun yakni Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar.
Melansir Kompas.com, pada 16 September 2021, General Manager Corporate Secretary PT KCIC Mirza Soraya mengatakan, pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung telah mencapai progres 78,65 persen.
"Sampai saat ini proyek KCJB sudah menyentuh 78,65 persen. Beragam upaya untuk percepatan pembangunan terus dilakukan seperti pengerjaan di 234 titik konstruksi secara bersamaan," katanya.
Ia juga mengatakan, KCIC menargetkan uji coba proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bakal dilakukan November 2022.
"Dengan pencapaian ini, PT KCIC optimistis bahwa target pengoperasian KCBJ pada akhir tahun 2022 akan tercapai," ujar Mirza.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR