Intisari-Online.com - Pada zaman dulu, wanita yang suka mencari masalah dengan orang lain menggunakan mulutnya mendapatkan hukuman yang mengerikan.
Dikenal sebagai kekang Scold (Scold's bridle), alat penyiksaan dan penghinaan publik ini digunakan sebagian besar di Inggris dan Skotlandia selama abad ke-16 dan ke-17.
"Scold" adalah kata kuno yang berarti seorang wanita yang mencaci atau mencari kesalahan, seorang wanita yang "mengganggu kedamaian tetangga mereka dengan bergosip, 'mencaci dan memarahi' atau perilaku mengganggu", menurut British Library.
Melansir Amusing Planet, wanita yang memicu konflik dengan tetangga, menentang suami mereka dan berdebat dengan para pendeta menjadi sumber keprihatinan serius di antara kaum pria.
Tidak diketahui siapa yang pertama kali menemukan ide untuk mengekang wanitanya, tetapi itu pasti berhasil.
Kekang Scold adalah moncong besi dengan kerangka besi yang menutupi kepala.
Ketika alat itu dipakai, orang yang memakainya tidak bisa makan atau berbicara.
Beberapa tali kekang bahkan memiliki paku yang menonjol di dalam mulut saat tali kekang ditutup dan digembok, sehingga pemakainya tidak bisa menggerakkan rahang karena hal itu menyebabkan tusukan parah pada mulut dan lidah. Itu sungguh kejam.
Alat kekang itu pertama kali digunakan di Skotlandia sebagai hukuman bagi para penyihir pada akhir abad ke-16.
Kemudian di Inggris, beberapa mulai menggunakannya pada wanita bermasalah dan suka melanggar.
Banyak komunitas memiliki hukuman mereka sendiri untuk istri yang mengomel dan suami yang diselingkuhi.
“Kursi merunduk” adalah yang paling umum, di mana korban duduk di kursi dan merunduk di sungai atau kolam.
Tetapi beberapa lebih suka kekang Scold.
Dikekang tidak hanya membuat fisik tidak nyaman, itu juga memalukan.
Di Skotlandia, seorang wanita yang dikekang sering diarak di jalan-jalan, kadang-kadang oleh suaminya sendiri.
Scold juga dihukum dengan memajangnya secara permanen di salib kota atau pintu tol.
Tindakan ini dimaksudkan untuk mengingatkan orang bagaimana berperilaku dan konsekuensi dari tindakan gegabah atau fitnah.
Kekang Scold telah menjadi mode selama lebih dari satu abad.
Tetapi di bagian lain Eropa, seperti Jerman, Kekang Scold digunakan sampai awal 1800-an terutama sebagai hukuman di penjara.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR