Baca Juga: Tempat Wisata Banyuawangi, Ada Wisata Alam hingga Wisata Budaya yang Sayang Jika Dilewatkan
Bagaimana pun, itu menjadi tragedi yang mengejutkan dunia.
Sosok yang dikenal sebagai legenda Perang Dunia I yang menghindari kematian berkali-kali di medan perang Timur Tengah justru tewas dalam kecelakaan sepeda motor di jalur pedesaan Dorset yang tenang.
Dalam peristiwa kecelakaan yang dialami Lawrence, dilaporkan ia tengah mengendarai Brough Superior DD100 miliknyanya ketika dia membelok untuk menghindari dua anak laki-laki bersepeda.
Lawrence kehilangan kendali, kemudian terlempar ke atas setang.
Legenda Perang Dunia I ini sempat mendapat perawatan, tetapi enam hari kemudian ia yang saat itu berusia 46 tahun meninggal dunia karena cedera kepala.
New York Times menyebut kematiannya sebagai "pemborosan yang tragis", sementara Winston Churchill menyatakan "Di Lawrence kita telah kehilangan salah satu makhluk terbesar di zaman kita".
Kematiannya yang terlalu dini telah dicatat sebagai kecelakaan tragis yang disayangkan sampai sekarang.
Pada tahun 1962, sebuah film bertajuk 'Lawrence of Arabia' hadir mengabadikan kisah hidup Sang Legenda Perang Dunia I. Film ini pun memenangkan tujuh Oscar dan dianggap sebagai salah satu film epik terbesar sepanjang masa.
Kini, film lain tentang Kolonel Thomas Edward Lawrence juga dirilis, berjudul 'Lawrence After Arabia'.
Pembuat film biogrfafi Lawrence tersebut, Mark Griffin, mengungkapkan kecurigaan terhadap kematian Sang Legenda Perang Dunia I.
Mengutip Mirror.co.uk (10/11/2018), Mark Griffin tumbuh besar mengunjungi neneknya di dekat tempat di Wareham, Dorset, tempat Lawrence menemui ajalnya.
Dia berusia awal 20-an ketika dia mulai mencoba memahami cerita tentang kecelakaan sepeda motor yang dia dengar dari penduduk setempat.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR