Beberapa laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan bahwa kapal tersebut mengalami kerusakan signifikan pada haluan, kemungkinan karena menabrak kapal selam asing atau kapal selam tak berawak.
Pada 12 Oktober, Angkatan Laut AS tetap diam, belum mengumumkan penyebab atau kerusakan kapal selam nuklir USS Connecticut.
Berbicara kepada The Drive, Aaron Amick, yang menghabiskan 20 tahun mengoperasikan peralatan sonar di kapal selam nuklir AS, mengatakan ada banyak alasan mengapa sistem sensor canggih di USS Connecticut tidak dapat mendeteksi rintangan.
"Ada dua metode yang biasa digunakan untuk memastikan keselamatan saat kapal selam bergerak di bawah air, yaitu penggunaan grafik dan sonar aktif frekuensi tinggi," kata Amick.
Sistem sonar aktif membantu kapal selam mendeteksi objek di bawah laut, mulai dari ranjau, bangkai kapal hingga kapal selam lainnya.
"Sistem sonar aktif membantu mendeteksi objek dalam radius 5 km, tetapi juga mengekspos posisi kapal selam musuh pada jarak 10 km," jelas Amick.
Oleh karena itu, kapal selam biasanya hanya menggunakan sistem sonar pasif, yang menerima gelombang suara dari objek bergerak di bawah air, sehingga menemukan objek tersebut.
Source | : | The Drive |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR