“Penyelesaian konflik Timor Timur-Indonesia adalah contoh yang bagus tentang bagaimana solusi damai dapat ditemukan untuk masalah yang paling sulit,” tutur Ramos-Horta, seperti dilansir khaleejtimes.com, Selasa (12/10/2021).
Ramos kemudian mengakui bahwa saat itu dirinya mendapatkan desakan kuat untuk menyeret Indonesia ke pengadilan internasional.
Namun, Ramos-Horta kemudian menyebut bahwa dirinya, yang mewakili rakyat Timor Leste, lebih memilih jalur rekonsiliasi.
“Kami dengan tegas menolak saran tersebut dan memilih jalur rekonsiliasi, yang diilhami oleh Nelson Mandela. Sejarah menunjukkan bahwa kami benar.”
Perdana Menteri Timor Leste kedua ini juga mengakui dirinya terus dicecar dengan pepatah "tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian".
Hanya saja, bagi Ramos Horta, memaksa untuk tetap menuruti pepatah tersebut adalah sebuah cara memecahkan masalah yang menjengkelkan.
KOMENTAR