Intisari-Online.com - Indonesia memiliki hubungan yang pasang surut dengan Amerika Serikat sejak tahun 1949 melalui pengakuan kemerdekaan Indonesia.
Namun belakangan, pemerintah Indonesia cenderung lebih dekat dengan China.
Kedekatan antara Indonesia dan China itu disertai dengan berbagai masalah.
Menurut survei yang dilakukan The Economist Intelligence Unit pada tahun 2020, demokrasi Indonesia berada pada posisi terendah dalam 14 tahun.
Namun, Gufron Gozali, asisten peneliti junior dari Universitas Islam Indonesia dalam artikelnya yang terbit di Modern Diplomacy menyebut masih ada peluang bagi Washington untuk bisa mendekati Indonesia.
Menurut Gufron, di Indonesia, sentimen terhadap China di pemerintahan Jokowi semakin besar, narasi yang digunakan pihak oposisi adalah pemerintahan Jokowi yang terlalu tunduk pada China.
Dan sentimen buruk yang tumbuh di masyarakat Indonesia akibat pemberontakan yang dilakukan oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) pada tahun 1965 masih kuat.
Penurunan indeks demokrasi Indonesia bisa menjadi peluang bagi Biden untuk memperkuat narasi bahwa demokrasi saat ini menghadapi ancaman nyata dari otoritarianisme.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR