Secara spesifik, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, saat rapat dengan Komisi IX DPR, 13 September 2021, vaksin dosis ketiga berbayar akan mulai diadakan pada 2022.
Budi menyebut nantinya masyarakat akan dengan mudah mengakses vaksin berbayar tersebut, selayaknya membeli obat di apotek.
"Orang-orang bisa memilih vaksinnya apa, sama seperti beli obat di apotek. Jadi ini akan kita buka pasarnya agar masyarakat bisa memilih membeli vaksin booster apa," kata Budi, seperti dilansir Kompas.com, Senin (13/9/2021).
Hanya saja, Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman kembali menekankan bahwa vaksin booster, baik gratis maupun berbayar, harus memerhatikan cakupan vaksin.
Dicky menegaskan bahwa cakupan vaksin yang merata menjadi syarat mutlak bagi pemerintah untuk mulai menjalankan vaksin booster.
"Menurut saya booster ini bisa diberikan setidaknya setelah 60 persen, atau 50 plus lah. Kalau kurang dari itu, kita masih punya tanggung jawab besar untuk melindungi," kata Dicky, seperti dilansir kompas.com, Selasa (28/9/2021).
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR