Mengejutkan, pastinya. Dan kemudian, hal-hal aneh mulai terjadi.
Sebuah balok dari langit-langit secara misterius jatuh di buaian, mendekati tubuh bayi.
Lain waktu, gadis kecil itu jatuh dari tangga.
Seorang pengasuh disalahkan karena menjatuhkan bayi itu ke lantai batu, yang mengakibatkan cedera hingga membuat bahu Christina bengkok selama sisa hidupnya.
Gustavus Adolphus menggambarkan istrinya sebagai "wanita yang sangat sakit."
Sedemikian rupa sehingga dia tidak akan membiarkannya memiliki banyak suara dalam pengasuhan putri mereka.
Sebaliknya, sang putri dirawat oleh saudara tirinya Catherine.
Gustavus Adolpus sendiri bertekad untuk membesarkan Christina seperti halnya seorang anak laki-laki, membawanya ke tinjauan militer, mengajarinya berkuda, menembak, dan berburu.
Sementara itu, kehidupan suami Maria Eleonora terus-menerus dalam bahaya di medan perang.
Dua tahun kemudian, dalam Pertempuran Lutzen, Adolphus yang berusia 37 tahun tertembak di punggung dan diseret oleh kudanya.
Dia berhasil membebaskan dirinya, tetapi terbunuh oleh tembakan lain di kepalanya.
Pada tahun 1633 Maria Eleonora kembali ke Swedia dengan tubuh suaminya yang dibalsem dan menyimpan hati suaminya di dalam peti.
Dia menolak untuk mengubur tubuh Gustavus selama lebih dari satu tahun dan memaksa Christina untuk tinggal di pengasingan di kamar yang diselimuti warna hitam.
(*)
Source | : | The Vintage News |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR