Dalam enam bulan pernikahan mereka, Maria Eleonora melahirkan seorang putri yang lahir mati.
Dua tahun kemudian, dia hamil anak perempuan lagi, tetapi bayinya meninggal pada usia sebelas bulan.
Pada bulan Mei 1625, dia melahirkan untuk ketiga kalinya (untuk anak laki-laki), tetapi dia juga lahir mati.
Pada 1626, selama jeda pertempuran yang jarang terjadi, Gustavus Adolphus kembali ke Stockholm.
Tak lama kemudian, pada 7 Desember, Maria Eleonora melahirkan untuk keempat kalinya.
Bayi itu sehat, meskipun memiliki bulu lanugo (suatu kondisi di mana rambut lembut, berbulu halus, tidak berpigmen menutupi tubuh bayi yang baru lahir).
Pada awalnya, diasumsikan bahwa bayi itu laki-laki, tetapi setelah diperiksa lebih dekat, menjadi jelas: itu adalah seorang gadis kecil.
Gustavus Adolphus menerima kelahiran itu dengan senang hati dan berkomentar: "Dia akan menjadi pintar."
Dia memutuskan untuk memanggilnya Christina dan memerintahkan agar kelahiran ini diumumkan dengan semua arak-arakan yang diberikan kepada pewaris laki-laki.
Maria Eleonora justru berteriak, “Alih-alih seorang putra, saya diberikan seorang putri, gelap dan jelek, dengan hidung besar dan mata hitam. Ambil dia dariku, aku tidak akan memiliki monster seperti itu!”
Source | : | The Vintage News |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR