“AS harus sepenuhnya mengakui sensitivitas tinggi dari pertanyaan Taiwan, mematuhi prinsip satu-China, dan menghentikan penjualan senjata ke pulau Taiwan dan kontak militer dengannya agar tidak secara serius merusak hubungan dan perdamaian China-AS dan stabilitas melintasi Selat.”
Menurut laporan dari The Wall Street Journal, puluhan tentara pasukan khusus AS dan sejumlah marinir sedang melatih pasukan Taiwan.
Para pelatih pertama kali dikirim ke Taiwan oleh pemerintahan Trump tetapi kehadiran mereka belum dilaporkan sampai sekarang.
Pasukan AS tidak ditempatkan secara permanen di pulau itu sejak 1979, ketika Washington menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat China.
John Supple, juru bicara Pentagon, tidak akan mengomentari langsung laporan tersebut tetapi menambahkan "dukungan kami untuk dan hubungan pertahanan dengan Taiwan tetap selaras melawan ancaman saat ini" dari China.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR