Timor dirusak lagi, pada tahun 2006, oleh bentrokan antara tentaranya sendiri dan pasukan keamanan.
Timor memang membangun kembali beberapa infrastrukturnya, dan menerima sejumlah besar bantuan asing dan bagian pendapatan dari minyak di Celah Timor.
Namun, tetap menjadi negara termiskin di Asia, jauh dari gedung pencakar langit seperti di Bangkok atau Singapura.
Memang, sebuah artikel oleh Jonas Guterres, mantan penasihat Kantor Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Timor Leste, mencatat bahwa.
"Indeks Kelaparan Global 2017 mengkategorikan tingkat kelaparan negara Timor Leste sebagai 'serius, ' meskipun selama dekade terakhir tingkat kelaparan telah berkurang dari 46,9 persen menjadi 34,3 persen," katanya.
"Tingkat kekurangan gizi dan pengerdilan tetap sangat tinggi," ungkapnya.
Dan Timor Leste tentunya masih memiliki masalah ekonomi yang sangat besar.
Dengan bagiannya dari minyak dari Celah Timor, penghasil terbesarnya, pada akhirnya akan berkurang, dan ukuran Timor yang kecil dan lokasi terpencil menghalangi pariwisata bahkan sebelum Covid-19, ia masih mencari penggerak ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Source | : | cgtn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR