“Saat itu tidak yang berani dekat-dekat dengan keluarga tahanan politik."
"Takut dianggap berkomplot dan ujung-ujungnya diinterogasi,” kata Sugiarto yang berusia 15 tahun saat peristiwa G30S terjadi.
Beruntungnya rekan-rekan ayahnya tidak pernah meninggalkan dirinya. Termasuk Ibrahim Adjie, mantan Panglima Siliwangi.
Dia bahkan selalu menolong di saat kesulitan-kesulitan datang tiada henti.
Apalagi dia tahu, janda Soepardjo masih harus menghidupi 12 putra-putrinya.
Sanking dekatnya, dia bahkan menikahkan salah seorang putranya dengan salah seorang putri Soepardjo.
Karena sangat dekat, Sugiarto pun pernah bertanya kepada Ibrahim, yang dipanggilnya Papi.
“Pap, apa ayah saya bersalah?”.
Yang ditanya menggeleng.
“Tidak, dia seorang professional army. Dia hanya melaksanakan tugas,” kata Ibrahim tegas.
Sebuah jawaban yang benar-benar melegakan hati dan pikiran Sugiarto.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR