Intisari-Online.com - Dua perusahaan China ini menjadi investor proyek baterai lithium Indonesia.
Shenzhen Chengxin Lithium Group Co Ltd dan gurita raksasa besi dan nikel Tsingshan Holding Group dari China akan menginvestasikan uang USD 350 juta untuk proyek lithium Indonesia guna memenuhi permintaan dari sektor baterai mobil listrik (EV).
Tsingshan yang mengguncang pasar nikel global dengan produksi meningkat dengan biaya murah di Indonesia kini mulai bekerja garap lithium saat harga untuk komoditas tersebut menguat di tengah penjualan EV di pasar China.
Chenxin mengatakan keduanya akan membangun pembangkit listrik guna membuat senyawa lithium di Kawasan Industri Morowali Indonesia di pulau Sulawesi.
Sementara itu, perusahaan timah milik negara PT Timah telah ditugaskan untuk memimpin perburuan satu mineral utama yang tampaknya tidak harus diproduksi oleh baterai lithium-ion Indonesia: lithium itu sendiri.
Melansir media Hong Kong, Asiatimes (17 Mei 2021), ahli geologi yang paling berpengalaman merasa PT Timah mungkin melakukan tugas yang bodoh.
Pejabat pertambangan mengatakan pencarian telah difokuskan pada kemungkinan deposit di Tikus, di pulau Belitung yang kaya timah di Sumatera selatan, di Hatapang di Sumatera Utara bagian tengah dan di pegunungan Tigapuluh Aceh.
Tapi itu mungkin lebih untuk konsumsi publik.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR