Sekitar 14 Agustus 1962, Untung diterjungkan ke daerah Sorong, Papua Barat, menjadi bagian dari Operasi Mandala yang dipimpin Soeharto.
Setelah operasi militer sukses, Untung mendapat kenaikan pangkat istimewa dari mayor ke Letnan Kolonel serta mendapatkan bintang jasa setelah memimpin pasukan gerilya menyerang tentara Belanda di Papua Barat.
Dia juga dipercaya untuk menjabat Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan Resimen Cakrabirawa.
Untung kemudian mengangkat dirinya sendiri sebagai Ketua Dewan Revolusi sekaligus memimpin Gerakan 30 September, hanya untuk melindungi bapak nasionalis Indonesia, Sukarno yang sekaligus menjadi atasan Untung.
Ketika menjadi Kedua Dewan Revolusi itu, dia dikenal dengan nama baru yaitu Untung Syamsuri.
Namun, tidak banyak yang ingat bahwa nama tersebut dulunya adalah Kusman.
Akhir dari riwayat hidupnya, Untung dijatuhi hukuman mati di Cimahi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Grasinya ditolak dan dia harus berhadapan di depan para regu tembak.
Untung meninggal pada tahun 1966. (Serafica Gischa)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR