Dia lahir pada 3 Juli 1926 di Desa Seruni, Kedungbajul, Kebumen.
Abdullah, sang Ayah, adalah seorang penjaga toko bahan batik di Pasar Kliwon, Solo, milik orang keturunan Arab.
Kusman sejak kecil sudah menjadi anak angkat pamannya, yaitu Sjamsuri.
Kusman tergolong anak pendiam.
Ketika beranjak dewasa, Kusman tidak mau menonjolkan diri dan selalu merasa rendah hati.
Beruntung, Kusman bisa merasakan sekolah dasar di Ketelan, meski tidak se-elit HIS atau ELS.
Setelah lulus sekolah dasar, Kusman melanjutkan sekolah dagang.
Namun, belum sempat lulus, tentara Jepang mendarat dan menguasai Indonesia.
Akibatnya, Kusman terpaksa putus sekolah.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR