"Ini bukan daerah yang diserang gempa bumi atau tsunami, ini adalah rumah sakit di ibukota," ujarnya dikutip dari Insider.
Pada pertengahan Agustus, hampir separuh dari populasi kota tertular virus dan setidaknya 5200 warga meninggal karena Covid-19.
Saat kasusnya mulai menurun, pemerintah mengumumkan pada 23 Agustus mereka melonggarkan perbatasan di wilayah Jakarta, membuka kembali restoran, mall, dan juga tempat ibadah.
Pada pertengahan September, tingkat infeksi dan korban jiwa Indonesia mulai menurun seperti data dari Menteri Kesehatan.
Menkes menekankan dorongan ambisius untuk vaksinasi Indonesia dan mengubah kondisi darurat menjadi endemi yang artinya bisa hidup berdampingan dengan Covid-19.
Pulau Bali dapat terbuka untuk turis asing Oktober besok, kata Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan.
Namun saat Indonesia siap dengan tujuan ini, masih ada bayang-bayang isu-isu lain yang membuat Jakarta rentan dengan krisis.
Melalui pembicaraan dengan dokter lokal, epidemiolog, dan analis data, redaksi Insider mengidentifikasi ada tiga faktor: data kurang akurat, kesenjangan akses medis dan kurangnya akses vaksin.
KOMENTAR