Baca Juga: Serius Tak Perlu Keluar Uang, Basmi Tikus Berkeliaran Cukup Pakai Cabai, Begini Caranya!
Berbagai capaian tersebut berhasil menggiring Dharmala Grup ke daftar kalangan konglomerat Indonesia pada 1990-an dan masuk peringkat No.11.
Dikenal sebagai sosok yang berasal dari keluarga konglomerat, pada 2001, Suyanto Gondokusumo pernah terlibat dalam kasus pelanggaran penggadaian saham PT Dharmala Sakti Sejahtera (DSS) kepada Harvest Hero dan Highmead Ltd.
Suyanto dan Direksi disebut melanggar ketentuan-ketentuan pasar modal, kepailitan, perseroan terbatas, KUH Perdata, dan KUHP.
Sementara, berdasarkan laporan daftar pemegang saham PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) per 30 Juni 2021, Suyanto tercatat sebagai pemegang saham perusahaan tersebut.
Kepemilikan di PTSB sekitar 23,6 juta lembar saham atau 10,68%.
Tetapi hanya 2 bulan kemudian, dilansir dari laporan bulanan registrasi pemegang efek PTSP per 31 Agustus 2021, Suyanto diketahui sudah tidak memiliki saham lagi di Pioneerindo yang merupakan pemegang merek California Fried Chicken (CFC) di Indonesia.
Padahal, perusahaan yang identik dengan ayam goreng CFC tersebut mencatat pertumbuhan pendapatan 2,46% per 30 Juni 2021 menjadi Rp 206,6 miliar.
Capaian tersebut lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dimana pendapatan usaha baru Rp 201,63 miliar.
Kinerja positif sepanjang 2021 tersebut juga berhasil mendorong PTSP membukukan laba naik 3,38% dari Rp 119,85 miliar menjadi Rp 123,9 miliar per 30 Juni 2021.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR