Menurut pria tersebut, ia bertindak demikian karena ingin menjadikan para siswi tersebut sebagai karyawan bisnisnya.
“Aku punya gadis lain yang menginap di tempatku. Saya akan membayar biaya hidup Anda, jadi Anda tidak perlu khawatir,” kata Sakaue.
"Saya ingin dia menjadi karyawan di bisnis saya di masa depan," kata pria itu kepada polisi.
Pada bulan September, ayah siswa Saitama mengajukan laporan orang hilang di Kantor Polisi Urawa.
Polisi dapat melacak rumah Sakaue melalui pertukaran Twitter yang dia lakukan dengan para siswa.
Dia pertama kali ditangkap pada 29 Oktober di apartemen sewaannya, di mana polisi menemukan gadis-gadis itu dilaporkan sedang belajar.
Menurut polisi, dua gadis sekolah menengah itu diberi makan tiga kali sehari dan tinggal di rumah yang terpisah.
Gadis-gadis itu dilaporkan bebas untuk pergi kapan pun mereka mau dan diizinkan untuk menghubungi orang tua mereka melalui telepon mereka, Japan Times melaporkan.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR