"Saat itu suhunya 40 derajat Celcius di luar, bukan musim flu biasa," ujarnya.
Pada Juni 2020, kedutaan AS di ibukota Turkmenistan, Ashgabat, mengisukan peringatan kesehatan memperingatkan "laporan warga lokal dengan gejala konsisten dengan Covid-19 masih melakukan tes Covid-19," dan ditempatkan dalam karantina selama 14 hari.
Pemerintah Turkmenistan segera menyebut pernyataan tersebut sebagai "berita palsu."
Misi WHO ke Turkmenistan Juli 2020 lalu tidak mengkonfirmasi adanya infeksi virus Corona di dalam negara tapi memang mengatakan mereka khawatir mengenai "peningkatan jumlah kasus infeksi pernapasan akut dan pneumonia."
Salah satu pejabat WHO mengatakan Turkmenistan seharusnya bertindak "seperti Covid-19 bersirkulasi."
Sampai saat itu, situasi sudah tidak terkendali, menurut Myatiev.
Pemerintah menasihati warga untuk melakukan langkah kesehatan yang aneh, seperti memakan sup pedas tipe tertentu.
Januari tahhun ini, Turkmenistan mengumumkan mereka telah menerima vaksin Covid-19 dari Rusia Sputnik V untuk digunakan di negaranya.
KOMENTAR