"Alih-alih menerima dan bekerjasama dengan komunitas internasional, Turkmenistan memutuskan menancapkan kepala mereka di pasir," ujar Myatiev dikutip dari CNN.
Pemerintah Turkmenistan tidak merespon permintaan berkomentar dari CNN.
Saat Covid-19 menyebar ke seluruh dunia sejak awal 2020, Turkmenistan bersikeras mereka tidak punya satu kasus pun, bahkan walaupun negara-negara tetangga mencatat jumlah kasus yang terus meroket.
Iran yang berbatasan dengan Turkmenistan di daratan yang panjang, telah melaporkan salah satu wabah terbesar Covid-19 di dunia dengan hampir 5.5 juta total kasus, menurut WHO.
"Anda melihat apa yang sedang terjadi di negara lain di wilayah ini dan bagaimana mungkin Turkmenistan begitu berbeda?" ujar Rachel Denber, wakil direktur Eropa dan Asia Tengah di Human Rights Watch.
Menurut situs dari kementerian luar negeri Inggris dan Australia, semua menerbangan ke Turkmenistan sedang ditunda dan hanya warga Turkmenistan yang boleh masuk ke negara tersebut.
Myatiev mengatakan sumbernya di Turkmenistan mulai menghubunginya mengenai kasus Covid-19 sejak Mei 2020, saat yang sama Covid-19 menyebar ke seluruh dunia.
Ia mengatakan pesan-pesan pertama yang ia terima membicarakan mengenai "penyakit paru yang aneh, seperti flu" yang menyerang banyak orang.
KOMENTAR